CARA MEMBERIKAN INSTRUKSI
PENGERTIAN
1.
INSTRUKSI ADALAH
PENYAMPAIAN SUATU PENGERTIAN DAN KECAKAPAN KEPADA ORANG LAIN, UNTUK MENCAPAI
TUJUAN YANG DIKEHENDAKI.
2.
MEMBERI DAN
MELAKSANAKAN INSTRUKSI TIDAK HANYA MENGUTAKAKAN HASIL YANG DIPEROLEHNYA, TETAPI
LEBIH MENITIK BERATKAN PADA LATIHAN PENGGUNAAN NALAR, PENGEMBANGAN DAYA CIPTA,
KETERAMPILAN DAN KETANGKASAN.
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN INSTRUKSI
:
1.
PERSIAPAN, MELIPUTI :
2.
PEMBANGJKITAN MINAT
TERUTAMA PADA AWAL PEMBERIAN INSTRUKSI
3.
CARA PENYAJIAN.
4.
PENGONTROLAN
INSTRUKSI.
5.
KESIMPULAN
BAGAIMANA PELAKSANAAN PEMBERIAN INSTRUKSI?
1.
PEMBERI INSTRUKSI
SUPAYA BERADA DI TEMPAT YANG JELAS
2.
JANGAN MEMULAI
INSTRUKSI SEBELUM SI PENERIMA KEADAANNYA TERTIB.
3.
BAHAN YANG
DIPERGUNAKAN MUDAH DIMENGERTI
4.
SUARA YANG TERANG,
JELAS TIDAK PERLU CEPAT
5.
URAIANNYA TIDAK
TERLALU SINGKAT DAN TIDAK TERLALU PANJANG
6.
BILA PERLU DIBANTU
DENGAN PERAGAAN
7.
BERIKAN KESEMPATAN
BERTANYA KEPADA PENERIMA INSTRUKSI
8.
BILA INSTRUKSI
DIBERIKAN SECARA TERTULIS, DIBERIKAN SECARA SISTEMATIS DAN DENGAN TULISAN TERANG.
9.
BUATLAH MENARIK
PERHATIAN SI PENERIMA DAN USAHAKAN DAPAT MENYINGKIRKAN HAL-HAL YAGN MENGGANGGU
PERHATIAN MEREKA.
10.
USAHAKAN SI PENERIMA
DAPAT MENGGUNAKAN SELURUH INDRANYA
11.
HAL-HAL YANG DIANGGAP
PENTING, PEMBERI INSTRUKSI DAPAT MEMBERIKAN PENGULANGAN-PENGULANGAN.
12.
BERIKANLAH KESEMPATAN
BAGI PENERIMA INSTRUKSI UNTUK MENYATAKAN KEMBALI/MENGEKPRESIKAN INSTRUKSI YANG
TELAH DITERIMA.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN. SEBAGAI FACTOR
YANG IKUT MENENTUKAN PERHATIAN PENERIMA INSTRUKSI ADALAH GAYA PEMBERI INSTRUKSI UNTUK DIPERHATIKAN
HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT:
1.
PAKAIAN
a.
HENDAKNYA BERPAKAIAN
LENGKAP, BERSIH DAN RAPI.
b.
HINDARI BERPAKAIAN
YANG BERPOTONGAN ANEH-ANEH (TAK WAJAR)
2.
BERDIRI
a.
BERDIRILAH DI TEMPAT
YANG JELAS
b.
HINDARI DAN
KURANGILAH BERJALAN MUNDAR-MANDIR YANG TIDAK PERLU
3.
MATA
a.
PANDANGAN MATA
HENDAKLAH MENYELURUH, ARTINYA DIARAHKAN KEPADA SELURUH YANG HADIR SECARA
BERGANTIAN DAN DENGAN TEPAT.
b.
JANGAN MEMANDANG
KEPADA SESEORANG ATAU TEMPAT TERTENTU TERLALU LAMA.
c.
HINDARILAH SERING
MELIHAT JAM, MEMANDANG KE BAWAH, MEMANDANG KE LANGIT-LANGIT ATAU MEMANDANG KE
LUAR.
4.
WAJAH
PERGUNAKANLAH/TUNJUKKANLAH
WAJAH SESUAI DENGAN YANG DIUCAPKAN (GEMBIRA, SEDIH, DAN SEBAGAINYA). DALAM HAL
TIDAK MEMERLUKAN PENAMPILAN WAJAH YANG CERAH, GEMBIRA DAN SEBAGAINNYA
PERLIHATKAN WAJAH YANG CERAH DAN MENARIK.
5.
TANGAN
GERAKAN
TANGAN HENDAKNYA MENGIKUTI MAKSUD MASALAH YANG DIBICARAKAN, JANGAN BERTENTANGAN
MAKSUD SEHINGGA DAPAT MENGABURKAN PENGERTIAN. BILA TIDAK DIPERLUKAN, TIDAK USAH
MENGGUNAKAN GERAKAN TANGAN. TUNJUKKANLAH TULISAN, GAMBAR, BENDA YANG SEDANG
DIBICARAKAN.
6.
SUARA
DAN BAHASA
a.
HENDAKNYA SUARA CUKUP
JELAS DAN CUKUP KERAS SESUAI DENGAN BESAR RUANGAN DAN JUMLAH PENDENGAR. DI
LAPANGAN GUNAKAN SUARA YANG KERAS DAN JELAS.
b.
GUNAKANLAH BAHASA
YANG MUDAH DIMENGERTI JANGAN BERBELIT-BELIT DAN BERILAH TEKANAN SUARA DI TEMPAT
YANG DIPERLUKAN.
c.
BILA DIPERGUNAKAN
BAHASA ASING HARUS TAHU BENAR ARTINYA, TAHU CARA MENERAPKANNYA SERTA TAHU
PENULISANNYA SECARA TEPAT.
7.
KEBIASAAN-KEBIASAAN
:
a.
HILANGKAN
KEBIASAAN-KEBIASAAN YANG BURUK, MISALNYA MELEMPAR-LEMPAR KAPUR KE ATAS, SELALU
MEMBETULKAN BAJU ATAU CELANAN DAN SEBAGAINYA.
b.
HILANGKAN
KEBIASAAN-KEBIASAAN MENGGUNAKAN KATA-KATA, SUARA-SUARA TERTENTU MISALNYA :
…….EEEEE…….EEEEE,, ATAU ……ANU…..ANU DAN SEBAGAINYA.
8.
SIKAP
MENULIS DAN TULISAN :
a.
MULAILAH MENULIS DARI
SEBELAH KIRI ATAS PAPAN TULIS, MENUJU KE KANAN LALU KE BARIS DI BAWAHNYA.
b.
TULISAN HARUS JELAS
DAN TERLIHAT OLEH SELURUH PESERTA. BILA PERLU UNTUK MEYAKINKAN BAHWA TULISAN
TERSEBUT TERLIHAT JELAS, DAPAT DITANYAKAN KEPADA PESERTA PALING BELAKANG DAN
PALING TEPI.
CARA MEMBUAT LAPORAN
Oleh K’Hendra
PENGERTIAN
Laporan adalah
sebuah ikhtisar tentang hal ikhwal pelaksanaan suatu kegiatan yang harus
disampaikan oleh petugas kepada pihak yang memberikan tugas sebagai pertanggung
jawaban.
LAPORAN MERUPAKAN ALAT YANG PENTING UNTUK :
1.
Dasar penentuan kebijakan dan
pengarahan pimpinan
2.
Bahan penyusunan rencana
kegiatan berikutnya
3.
Mengetahu perkembangan dan
proses peningkatan kegiatan atau pesertanya (penilaian)
4.
Data sejarah perekembangan
satuan yang bersangkutan
5.
Dll
SISTEMATIKA
Isi laporan
hendaknya lengkap yaitu dapat menjawab semua pertannyaan sebagai berikut : what
(apa), why (mengapa), who (siapa), where (dimana), whwn (kapan) dan how
(bagaimana). Urutan isi laporan sebaiknya diatur sehingga penerima laporan
dapat dengan mudah memahami isi laporan tersebut. Urutan isi tersebut antara
lain sbb :
1. Pendahuluan
Pada pendahuluan disebutkan tentang :
- Mengapa diadakan kegiatan
- Dasar hokum kegiatan
- Apa maksud dan tujuan kegiatan
- Ruang lingkup isi laporan
2. Isi Laporan
Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara
lain :
- Jenis kegiatan, misalnya pesta
siaga, perkemahan penegak, dst
- Tempat dan waktu kegiatan
- Petugas kegiatan
- Persiapan dan rencana kegiatan
- Peserta kegiatan
- Pelaksanaan kegiatan (menurut
bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, urutan fakta atau data)
- Sarana dan alat kegiatan
- Kesulitan dan hambatan
- Hasil kegiatan
- Kesimpulan dan sasaran
penyempurnaan yang akan dating
3. Penutup
Pada bagian ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah
membantu penyelenggaraan kegiatan dan permintaan maaf bila ada
kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu dibuat.
4. Lampiran
- Photo-phot
- Tanda bukti
- Surat-surat keterangan, surat jalan dsb.
Sudah barang
tentu untuk laporan lengkap hendaknya digunakan sistematika tersebut. Untuk
masing-masing kegiatan tentunya sistematika tersebut dapat diubah sesuai dengan
kepentingannya.
.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
- Laporan dibuat singkat dan padat
- Runtut atau sistematis
- Mudah dipahami isinya
- Isinya lengkap
- Menarik penyajiannya
- Berpegang pada factor, data dan
persoalannya
- Tepat pada waktunya